Info Sekolah
Senin, 19 Mei 2025
  • Sekolah dengan akreditasi A, nyaman aman dan berkompeten. Ayo sekolahkan putera-puteri Anda di sekolah Kami !

Pengenalan Arsitektur Tradisional Jawa Barat

Diterbitkan :

Suku Sunda merupakan salah satu suku yang menempati wilayah propinsi jawa barat. Daerah yang didiami oleh suku Sunda disebut tatar sunda atau tanah pasundan. Suku Sunda merupakan salah satu suku yang sebagian besar penduduknya mendiami daerah Jawa Barat, dan bertetangga dengan beberapa suku lainnya sepeti Banten, Cirebon, serta suku Badui. Dari Suku Sunda inilah cikal bakal kebudayaan Jawa Barat dibentuk termasuk dalam hal arsitektural.

Dalam arsitektur tradisional Jawa Barat (Sunda) dikenal beberapa tipe rumah dengan bentuk atap yang berbeda sebagai berikut :

Macam-macam bentuk atap rumah tradisional Jawa Barat

Adapun spesifikasi dan material yang digunakan adalah sebagai berikut :

BAGIAN PONDASI

Material : Batu Umpak

Bentuk pondasi rumah tradisional Sunda mirip dengan pondasi umpak yang dipakai untuk rumah – rumah tradisional jaman sekarang. Perbedaan yang dapat dilihat dari pondasi rumah tradisional Sunda dengan pondasi umpak yang sering dipakai sekarang adalah bentuk pondas yang unik yaitu kolom bangunan hanya diletakan di atas sebuah batu datar yang sudah terbentuk di alam. Tujuan pembuatan pondasi seperti ini adalah untuk menghindari keretakan atau pada kolom bangunan pada saat terjadi gempa.

BAGIAN LANTAI 

Material : Bambu

Sedangkan bentuk lantai panggung bertujuan untuk memungkinkan sirkulasi udara dari bawah lantai dapat berjalan baik, sehingga kemungkinan terjadi kelembaban pada lantai bangunan dapat dihindari.

Lantai rumah tradisional Sunda terbuat dari pelupuh (bamboo yang sudah dibelah). Alasan pembuatan lantai dari pelupuh adalah seperti yang telah dijelaskan di atas yaitu agar udara yang melewati kolong rumah dapat masuk ke ruang – ruang, selain itu dengan mengunakan lantai bambu, tingkat kelembaban di dalam rumah jugah akan berkurang, mengingat ketinggian lantai rumah tradisional Sunda tidak seperti rumah tradisional lain pada umumnya yaitu berkisar antara 50 – 60 meter dari permukaan tanah.

BAGIAN DINDING, PINTU, DAN JENDELA

  • Material Dinding                            : Anyaman Bambu
  • Material Pintu                                : Anyaman Bambu
  • Material Jendela                            : Bambu Anyaman

Dinding, pintu, dan jendela memungkinkan udara dapat melewatinya. Dinding bangunan terbuat dari anyaman bambu yang dapat dilewati udara, jendela yang selalu terbuka dan hanya ditutupi kisi-kisi bambu maka udara dapat bebas masuk dalam ruangan, sehingga suhu didalam ruangan tidak panas.

Dinding yang ringan terbuat dari anyaman bambu yang dapat menyerap dan mencegah terjadinya panas akibat radiasi matahari sore hari. Selain itu material dinding yang terbuat dari anyaman bambu memungkinkan udara untuk masuk ke dalam rumah.

ATAP

Material : Ijuk

Atap sebagai mahkota dari sebuah bangunan mempunyai fungsi untuk melindungi penghuni yang berada di dalamnya. Atap dari rumah Sunda terbuat dari ijuk, alasan pemilihan ijuk sebagai material atap karena ijuk merupakan material yang dapat menyerap panas dengan baik sehingga tidak menimbulkan suasana gerah di dalam rumah. Tritisan pada sisi depan rumah mempunyai panjang 2 meter.

Hal ini membuat dinding bangunan tidak langsung terkena cahaya matahari sehingga dinding sebagai penyekat tidak panas dan ruang di dalamnya tetap dingin. Selain itu ada juga sisi yang disebut sebagai bidang atap terbuat dari anyaman bambu dan berfungsi sebagai ventilasi atap.

Sumber foto : Penelitian Imam Zatnika Winandar, S.T  di Saung Alit Kabuyutan, Batukarut, Banjaran, Kabupaten Bandung.

Oleh : Imam Zatnika Winandar, S.T

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar

Imam Zatnika Winandar, S.T.Gr

Tulisan Lainnya

Oleh : Rani Puspita Sari, S.Pd.I

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) PAI

Oleh : Imam Zatnika Winandar, S.T.Gr

Pengenalan Dasar Aplikasi Lumion

Oleh : Iis Sumyati

Refleksi PTK

Oleh : Dedi Setiadi S.Pd.I

Materi Pembelajaran : Berawal dari Niat